"Dengan latar belakang pekerjaan, maka sedikit memaksa saya untuk memperlajari instalasi CentOS menggunakan RAID software level 1. Upaya preventif, kemudahan serta biaya seringkali menjadi argumen utama pengguna memilih metode ini. Tetapi jika motherboard yang digunakan memang mengusung modul RAID, ada baiknya menggunakan metode RAID hardware sebagai pilihan." — dit

Analisa

Seperti biasa, sebelum menjalani sebuah riset tentunya diawali dengan pengenalan terlebih dahulu agar pelaksanaannya lebih terarah dan dapat memudahkan penanganan saat berhadapan dengan masalah. RAID [Redundant Array of Independent Disks] adalah salah satu teknologi dalam komputerisasi yang menerapkan duplikasi konten media penyimpanan.

Terdapat beberapa level dalam RAID dan pada bahasan kali ini akan dipaparkan menggunakan level 1 yang biasa dikenal dengan mirroring. Klik ilustrasi gambar yang merupakan implementasi RAID 1 menggunakan 2 buah hard disk drive. Beberapa dari Anda mungkin bertanya, Kenapa yang level 1?. Jawabannya sudah sempat dituliskan dibagian intro, namun untuk lebih jelasnya adalah penerapan backup sebagai langkah preventif dan kecepatan penanggulangan saat terjadi kerusakan di media penyimpanan [hard disk drive]. Simak contoh kasusnya di bawah ini.

Anda bertugas mengelola sebuah server dengan lalu lintas baca-tulis data yang tinggi serta cepat, sehingga dituntut untuk uptime yang tinggi pula. Sejalan dengan waktu tentunya ada penyusutan performa dari media penyimpanan dan tidak jarang berujung pada disfungsional periferal. Saat hal tersebut terjadi, tentunya harus segera ditindak lanjuti dengan penggantian periferal.
Dengan metode RAID 1 sistem dimungkinan dapat tetap berjalan sebagai mana mestinya karena kedua hard disk drive menyimpan konten yang sama. Ini artinya saat salah satu hard disk drive bermasalah, Anda dapat melepasnya dari sistem dan menyalakan sistem kembali sembari mencari penggantinya.

Segera setelah hard disk drive yang baru tersedia, Anda cukup mematikan sistem sebentar untuk memasangkan hard disk pengganti. Berikutnya sistem kembali berfungsi sembari mensinkronisasikan ulang data di kedua hard disk drive.

 

Persiapan Instalasi

Berdasarkan analisa di atas, maka Anda membutuhkan minimal 2 buah hard disk drives sebagai prasyarat. Jika dimungkinkan keduanya identik atau paling tidak memiliki ruang pemakaian yang serupa. Berikutnya siapkanlah source instalasi CentOS yang bisa diambil dari http://centos.idrepo.or.id/centos/ atau sembarang majalah serta tabloid komputer lokal yang biasanya memberikan DVD penginstal secara gratis sebagai bonus.

Sebagai contoh kasus, panduan instalasi ini menggunakan :

  • Linux CentOS 5.6 64bit
  • 2 buah hard disk drive masing-masing 5GB
  • RAM 256MB

 

Instalasi Menggunakan RAID Software Level 1

Setelah semua kebutuhan awal tersedia, simaklah panduan langkah instalasinya di bawah ini.

  1. Posisikan DVD penginstal CentOS dan pastikan dibaca pertama kali paska boot selesai.
  2. Menu instalasi CentOS akan muncul dengan beberapa pilihan. Tekanlah tombol [Enter] di kibor untuk memicu proses instalasi dalam mode grafis. Siapkan mouse untuk memudahkan saat proses instalasi.
  3. Akan muncul tawaran untuk memeriksa source instalasi terlebih dahulu, silakan lewati saja langkah tersebut dengan memilih [Skip] dan proses instalasi dalam mode grafis dimulai. Lanjutkan untuk konfigurasi bahasa serta arsitektur kibor yang dipakai.
  4. Boks peringatan akan muncul proses selanjutnya akan menghapus semua data yang ada di dalam hard disk drive. Peringatan ini akan muncul 2 kali sesuai dengan jumah hard disk drive. Klik tombol [Yes] untuk melanjutkan dan proses akan mencari apakah di dalam hard disk drive sudah terdapat instalasi CentOS sebelumnya.
  5. Karena hard disk drive memang kosong sama sekali, maka tahap berikutnya adalah menentukan partisi. Pilih opsi Create custom layout di drop-down menu, lalu klik [Next].
  6. 2 buah grafik akan muncul yang mewakili kedua hard disk drive. Mulailah pembuatan partisinya dengan mengklik tombol [RAID] dan boks RAID Options akan muncul. Pilih opsi Create a software RAID partition, lalu klik [OK].
  7. Boks Add Partition akan muncul untuk pembuatan partisi. Pastikan hanya sda yang dalam kondisi tercentang di bagian Allowable Drives, isikan 100 dibagian Size, aktifkan opsi Force to be a primary partition, lalu klik [OK] untuk menyimpan.
  8. Kembali ke menu utama partisi, klik kembali tombol [RAID] dan pilihlah opsi Create a software RAID partition saat boks RAID Options muncul.
  9. Jika sebelumnya sda yang dipilih, di langkah ini hanya sdb yang dipilih di bagian Allowable Drives. Isikan ukuran yang sama dengan sebelumnya di bagian Size, aktifkan opsi Force to be a primary partition dan klik [OK] untuk menyimpan.
  10. Sampai tahapan ini 2 buah partisi sudah dibuat dengan ukuran yang sama di masing-masing hard disk drive. Untuk itu di langkah ini cukup menggabungkan keduanya dalam sebuah larik [array]. Klik kembali tombol [RAID], tetapi kali ini pilihlah opsi yang kedua, yaitu Create a RAID device, lalu klik [OK].
  11. Boks Make RAID Device akan muncul. Pilihlah opsi /boot di bagian Mount Point dan opsi RAID1 di bagian RAID Level. Simpan konfigurasinya dengan mengklik tombol [OK].
  12. Dengan cara serupa, ulangi kembali langkah 6 sampai 11 untuk pembuatan partisi lainnya sesuai tabel di bawah ini. Tidak semua partisi sebagai primary, melainkan ada juga yang extended [artinya jangan centang opsi Force to be a primary partition].
  13. Selesai dengan pembuatan semua partisinya, Anda akan dibawa kembali ke menu awal partisi dengan grafik yang telah terisi kumpulan partisi yang identik. Tahapan pembuatan partisi telah selesai, kliklah tombol [Next] untuk melanjutkan.
  14. Tahapan berikutnya berkaitan dengan konfigurasi boot loader [GRUB - GRand Unified Bootloader]. Pastikan opsi The GRUB boot loader will be installed on /dev/md0 dalam keadaan terpilih, lalu klik tombol [Edit] di kanan tabel jika ingin mengubah labelnya [dalam contoh ini diberi label CentOS-XYZ] dan klik [OK] untuk menyimpan. Kembali ke tampilan sebelumnya, pastikan pula opsi Configure advanced boot loader options dalam keadaan terpilih untuk konfigurasi lebih lanjut dan klik [Next] setelahnya.
  15. Sesuai tabel partisi di atas, maka pilihlah opsi /dev/md0 RAID Device untuk penempatan boot loader-nya. Untuk memastikan kembali, klik tombol [Change Drive Order] dan posisikan /dev/sda di urutan pertama diikuti pengeklikan [OK] untuk menyimpan. Klik tombol [Next] setelahnya.
  16. Sampailah di tahapan konfigurasi jaringan. Klik tombol [Edit], lalu alokasikan sembarang IP address sesuai jaringan Anda [abaikan konfigurasi ini jika tidak diperlukan - standalone system]. Pilih opsi manually, lalu isikan sembarang hostname yang diinginkan [dalam contoh ini menggunakan nama.domain.apa sebagai hostname]. Klik [Next] setelahnya.
  17. Masuk ke tahapan pemilihan regional, silakan pilih area yang sesuai dengan lokasi Anda [dalam contoh ini menggunakan Asia/jakarta] dan klik [Next] setelahnya.
  18. Berikutnya Anda diminta mengisikan kata sandi utama untuk root, lalu klik [Next] setelahnya.
  19. Langkah berikutnya adalah pemilihan paket atau modul yang ingin disertakan ke sistem. Pastikan Anda memiliki DVD yang lengkap jika ingin mengaktifkan modul tambahan. Dalam contoh ini semua modul dimatikan. Aktifkan opsi Customize now untuk menampilkan semua modul lebih detil, lalu klik [Next].
  20. Periksa tiap kategori di daftar sebelah kiri, lalu pastikan tidak ada modul yang tercentang di daftar sebelah kanan. Klik tombol [Next] jika sudah selesai.
  21. Berbekalkan semua konfigurasi dan informasi yang telah diberikan sebelumnya, kini finalisasi instalasi akan dilakukan. Anda masih dapat menilik kembali ke langkah sebelumnya menggunakan tombol [Back] atau klik tombol [Next] jika sudah yakin dengan semua konfigurasinya.
  22. Proses instalasi akan berlangsung yang diawal dengan formatting seluruh partisi dan dilanjutkan dengan pengintegrasian modul dasar sistem operasi ke dalam hard disk drive.
  23. Anda akan menjumpai pesan Congratulations, the installation is complete di layar yang menandakan instalasi telah selesai dengan baik dan benar. Keluarkanlah DVD instalasi dari piranti optik, lalu klik tombol [Reboot] setelahnya.

 

Menjajal Hasil Instalasi

Sampai di sini, Anda telah berhasil melakukan instalasi Linux CentOS menggunakan RAID software level 1. Setelah menempuh semua tahapan di atas, maka mesin akan di boot ulang dan berikutnya akan muncul GRUB ala CentOS dengan label yang ditentukan sebelumnya [dalam contoh ini CentOS-XYZ]. Proses hitung mundur akan berjalan dan melanjutkan jika tidak ada interupsi.

  1. Tidak berselang lama sistem akan menampilkan prompt shell untuk validasi akun. Isikan root sebagai username, lalu ketikkan pula password-nya sesuai kata sandi yang diberikan saat proses instalasi.
  2. Untuk memastikan semua larik sudah terkait dan tersinkronisasi dengan baik, eksekusilah perintah cat /proc/mdstat di konsol agar status larik RAID sistem terkini ditampilkan.
  3. Sebagai langkah pemeriksaan penutup, eksekusilah perintah df -h untuk menampilkan daftar partisi di sistem, lalu cat /etc/fstab untuk menampilkan tabel filesystem-nya. Hasil keduanya niscaya sesuai dengan tabel partisi yang dibuat saat proses instalasi.

 

Outro

Usai sudah riset kali ini untuk pengenalan serta instalasi Linux CentOS menggunakan RAID software level 1 yang semula terdengar begitu menakutkan [ …sebenarnya masih sih ;)) ]. Melalui artikel ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bersama, khususnya bagi yang sedang mempelajari hal tersebut. Selamat mencoba.