"Sejak wajah situs mulai diwarnai dengan skrip yang memungkinkan interaksi pengunjung, maka keberadaan basis data nda bisa dibendung lagi. Ada beberapa jenis basis data yang biasa digunakan saat ini, mulai dari file teks biasa sampai yang memiliki format khusus, seperti MySQL. Basis data bermaskot lumba² ini sangat banyak digunakan oleh banyak aplikasi berbasis situs saat ini. Contohnya apa dit? Sebut saja nama² tenar seperti Joomla, WordPress dan masih banyak lagi lainnya." — dit

Intro

Untuk sistem operasi Linux, bakunya aplikasi MySQL akan menyarangkan dirinya di /var/lib/mysql paska instalasi. Sesuai fungsinya, basis data memuat berbagai macam data yang nantinya dipanggil oleh skrip situs dan akhirnya muncul di browser secara apik. Makin banyak data yang disimpan, maka nda bisa dipungkiri juga dibutuhkan ruang penyimpanan yang besar juga.

Beberapa dari Anda mungkin pernah atau bahkan sedang mengalami masalah terkait MySQL yang nda berdaya lantaran nda ada lagi ruang tersisa di partisi /var. Wajar saja, karena di partisi tersebut juga memuat beragam keluaran dari aplikasi lain serta sistem operasi. Sebut saja file² log aplikasi yang secara umum menghasilkan jurnal di /var/logs.

Ini artinya jika partisi /var sudah penuh begitu, maka kinerja MySQL-pun akan terganggu dan sebagai hasil akhir situs nda akan menampilkan informasi lagi dengan benar. Nah, latar belakang itulah yang saya angkat dalam bahasan kali ini. Bagaimana cara merelokasikan MySQL ke partisi lain yang masih kosong agar dapat berfungsi kembali dengan baik.

 

Analisa

Berhubung masalah utamanya adalah partisi penuh, maka kita harus memeriksa kondisi pemakaian ruang di sistem terlebih dahulu dan memilih partisi baru guna penempatan MySQL nantinya. Untuk melakukan hal itu mudah saja, Anda cukup mengeksekusi perintah internal Linux df -h dan nda berselang lama sistem akan menampilkan pemakaian media penyimpanan terkini.

Untuk memudahkan pemahanan bahasan kali ini, maka akan saya buatkan contoh kasusnya. Saat ini MySQL masih berada di /var/lib/mysql dan rencananya akan direlokasikan ke aquariumnya yang baru bernama mysql-baru di /.

 

Pindahan Lumba²

Setelah memutuskan akan merelokasikan ke partisi /, maka kini tiba waktunya untuk beraksi memindahkan MySQL ke rumahnya yang baru.

  1. Kunjungi konsol sistem Anda dan lakukan validasi akunnya sampai setara root.
  2. Karena akan dipindahkan, maka daemon MySQL harus dihentikan terlebih dahulu.

    root@jangkrik [/]# service mysqld stop
    Stopping MySQL:   [  OK  ]
    root@jangkrik [/]#
  3. Salin direktori MySQL ke lokasi yang baru.

    root@jangkrik [/]# rsync -avH --progress /var/lib/mysql /mysql-baru
  4. Gunakan editor teks kegemaran Anda untuk memetakan ulang direktori basis data di file konfigurasi MySQL. Umumnya file konfigurasinya berada di /etc/my.cnf. Lakukan pengeditan seperti di bawah ini dan simpan hasilnya setelah selesai.

    [mysqld]
    #datadir=/var/lib/mysql
    datadir=/mysql-baru
    socket=/var/lib/mysql/mysql.sock
    ...dst...
  5. Nyalakan kembali daemon MySQL.

    root@jangkrik [/]# service mysqld start
    Starting MySQL:   [  OK  ]
    root@jangkrik [/]#

Outro

Selesai dengan beberapa langkah di atas, maka kini tiba waktunya untuk mencicipi hasilnya. Gunakan sembarang browser favorit dan akseslah situs Anda yang menggunakan basis data MySQL. Niscaya semua data di situs dapat tampil seperti biasa tanpa cela sedikitpun.

Paska relokasi MySQL-nya, berikutnya Anda dapat melakukan manajemen ruang penyimpanan kembali, khususnya di partisi /var agar nantinya kembali memiliki ruang yang cukup untuk kebutuhan aplikasi lainny. Selamat mencoba.