"Berbeda dengan mayoritas artikel bergenre tutorial yang biasanya saya sajikan, kali ini saya coba angkat tentang MikroTik. Berhubung saya masih tergolong "anak kemarin sore" di dunia MikroTik, maka bahasan kali ini juga masih terbilang dasar. Tetapi semoga tulisan ini juga dapat memberikan manfaat yang berarti, tentunya bagi yang baru memulai mempelajari MikroTik atau yang sedang mengalami kendala yang sama dengan judul di atas." — dit

Intro

Adalah MikroTik, sebuah nama besar yang seringkali menggetarkan hati dan pikiran saya tiap kali mendengarnya. Pasalnya sederhana, saya banyak belum memahami fitur maupun pengoperasionalan perangkat router asal Latvia tersebut. Jangankan "routing the world" seperti yang digunakan MikroTik sebagai slogan, routing the LAN saja saya masih terbata-bata. Ditambah lagi perusahaan tempat saya bekerja telah menjatuhi vonis, bahwa saya harus lebih mendalami jaringan komputer. Dengan semua kecemasan dan tekanan tersebut, saya beranikan diri untuk memulai menggurui diri sendiri dalam mempelajari sang Router Board [RB] mini ini.

Ceritanya

Selain rentetan curahan kekhawatiran yang telah terpampang nyata di wall of shame di paragraf sebelumnya, sebuah angin segar sebenarnya telah saya dapatkan sejak lama, yaitu mendapatkan sebuah perangkat MikroTik Router Board 450G dari salah satu kenalan secara gratis. Meskipun begitu ketakutan yang berbelebih membuat sang RB tersebut hanya terkulai tak berdaya di laci meja kerja. Jadi rasanya sekarang momen yang tepat untuk memulai hubungan yang lebih intim bersama RB tersebut. Berhubung RB yang saya miliki adalah pemberian, maka di dalamnya telah tertanam konfigurasi sesuai kebutuhan pemilik sebelumnya, termasuk validasi akun admin yang tidak saya ketahui sama sekali. Setelah berkutat beberapa kali dalam upaya login yang selalu berujung gagal, maka saya putuskan untuk mengembalikan konfigurasi dasar [reset to factory default] RB ini. Seperti biasa Google menjadi sasaran empuk bagi saya untuk mencari panduannya, tetapi dari sekian hari pencarian yang saya jumpai selalu berupa hard reset dengan cara jumper circuit di PCB. Dengan idealisme dan masukan dari beberapa rekan kerja yang telah piawai menggunakan RB, maka saya putuskan untuk tetap melakukan soft reset terhadap RB ini. Mulai dengan menghubungkan RB dengan laptop dan komputer kerja menggunakan kabel serial RS232 hasil pinjaman maupun menancapkan kabel UTP bolak-balik di ethernet 1 dan 2, semuanya tak membuahkan senyum manis. Pencarian sempat menjadi tidak fokus kala Rambo II ditayangkan di televisi, sampai pada dini hari dan perut lapar menyerang keberhasilan pun diraih. Silakan simak bahasan berikutnya di bawah ini terkait soft reset RB 450G. Ransum Beberapa hal perlu dipersiapkan sebelumnya, yaitu : Kabel LAN straight Neighbour [dapat diunduh di sini dan ekstraksi file kompresinya setelah mendapatkan] Netinstall [dapat diunduh di sini dan ekstraksi file kompresinya setelah mendapatkan] Mipsbe [dapat diunduh di sini simpan di dalam direktori hasil ekstraksi Netinstall] Sebuah ballpoint atau pensil

Preparasi

Setelah selesai dengan semua kebutuhan di atas, mari kita persiapkan aplikasi yang akan digunakan selama proses soft reset. Hubungkan RB dan laptop atau komputer menggunakan seutas kabel LAN yang telah tersedia. Tancapkanlah konektor kabel LAN di port ethernet kedua di sisi RB. Aktifkan RB dengan cara menancapkan konektor daya dari adaptor yang tersambung ke stop kontak. RB akan aktif ditandai dengan menyalanya LED biru diikuti LED kuning di perangkat. Sebuah kode beep tunggal akan terdengar dari buzzer, lalu beep sebanyak 2 kali juga akan bunyi menandakan sistem telah selesai proses boot. Aktifkan aplikasi bantu Neighbour yang telah tersedia dan jendela aplikasi ini akan tampil. Aplikasi ini akan mencoba mendeteksi perangkat RB yang tersedia dan terhubung serta menampilkan datanya di tabel. Jika perangkat belum terdeteksi, cobalah klik tombol Refresh dan tunggu sebentar. Melalui data yang ditampilkan dapat dilihat sekilas konfigurasi yang telah ada di perangkat, seperti MAC address, IP address dan versi sistem operasinya.

Nulled by Nail

Tibalah di bahasan klimaks artikel ini, yaitu proses soft reset RB yang langkah-langkahnya tertera di bawah ini. Matikan RB dengan cara melepaskan kabel adator daya di perangkat. Tancapkan kabel LAN di ethernet pertama di RB. Aktifkan aplikasi Netinstall dan drive laptop atau komputer akan ditampilkan di daftar. Tekan dan tahan tombol reset RB yang terletak di sebelah kiri LED RB menggunakan ballpoint atau pensil. Sambil tetap menahan tombol reset, tancapkan kembali kabel adaptor daya sembari penekanan tombol reset sampai kode beep pertama terdengar. Paska kode beep berbunyi sebanyak 2 kali terdengar, periksalah kembali ke jendela Netinstall dan data RB akan ditampilkan berupa label perangkat, MAC address dan statusnya. Klik tombol Browse di aplikasi, cari dan pilihlah file routeros-mipsbe-6.1.npk. Klik tombol Install untuk mulai transfer dan instalasi sistem operasi terpilih ke dalam RB. Selesai dengan proses instalasi, tombol Reboot akan aktif untuk finalisasi proses instalasinya. Klik tombol tersebut dan aplikasi akan mengirimkan perintah reboot ke RB. Aktifkan kembali Neighbour dan Anda akan mendapati RB sudah dalam kondisi default. Pilih RB di daftar, lalu klik tombol MAC Telnet untuk menjalin sesi koneksi ke RB. Gunakan username admin dan password kosongkan saja. Tidak berselang lama banner ASCII MikroTik akan menyambut Anda dengan ramah.

Outro

Setelah berhasil menempuh semua tahapan di atas, kini Anda telah memasuki gerbang MikroTik untuk proses rekonfigurasi lebih lanjut. Dengan panduan langkah di atas, Anda dapat mengembalikan konfigurasi awal RB tanpa harus membuka chasis atau casing RB yang umumnya akan merusak segel perangkat. Selain itu dengan cara di atas relatif lebih mudah dilakukan karena hanya berbekal kabel LAN saja. Selamat mencoba. Dengan ditampilkannya data RB di aplikasi, maka interkoneksi antara RB dan laptop atau komputer telah terjalin dengan baik dan siap dilanjutkan ke tahap berikutnya.