“Gambar di awal artikel ini adalah Gottfried Wilhelm Leibniz (1646–1716), pria kebangsaan Jerman yang buah pemikirannya kita nikmati sampai saat ini [dan seterusnya], yaitu kode binari (nol dan satu) yang kita kenal digunakan dalam konsep IP Address.” —dit
Intro
IP address, tentunya sudah bukan hal asing bagi Anda yang sudah sering berkecimpung dengan internet. Serupa dengan identitas personal, IP address digunakan di internet sebagai identitas sebuah mesin sebagai pengenal. Layaknya KTP di Indonesia yang bersifat unik dan personal serta tidak bisa dimiliki oleh beberapa orang berbeda [walaupun pada kenyataannya kadang bisa ada identitas ganda], IP address juga hanya dapat dimiliki atau digunakan oleh sebuah mesin. Melangkah lebih dalam tentang IP address kita akan berjumpa dengan istilah subnet mask. Masih nda ingat? Biasanya orang menyebut 255.255.255.0.
Nah, itulah subnet mask yang digunakan untuk membagi network sesuai kebutuhan. Contoh lain lagi mungkin Anda pernah mendapati subnet mask dalam format penulisan dengan tanda baca garis miring [Misal 180.235.148.0/26]. Masih berkaitan dengan pembagian network, hanya saja format penulisannya berbeda. Bagi Anda yang berkecimpung dengan jaringan komputer dan masih belum memahami cara menghitung subnet mask dan mask bits [CIDR], maka nda ada salahnya untuk mengikuti bahasan berikut ini sebagai panduan. Mari kita mainkan.
Subnet Mask
Untuk memudahkan dalam pemahanannya, saya buatkan contoh keseharian terkait kasus subnet mask seperti di bawah ini. Anda diberikan alokasi IP address menggunakan mask bits 180.235.148.0/26. Lalu Anda ditugaskan untuk beberapa hal di bawah ini :
- Mengetahui broadcast address yang harus digunakan.
- Mengetahui network address yang harus digunakan.
- Mengetahui jumlah host yang dapat digunakan.
- Mengetahui subnet mask yang harus digunakan.
- Mengetahui subnet mask dalam format biner.
- Mengetahui range IP address yang dapat digunakan.
- Mengetahui gateway address yang harus digunakan.
- Mengetahui usable IP address yang dapat digunakan untuk komputer klien.
Sejauh ini mungkin Anda sudah mulai kliyeng-kliyeng setelah menerima beberapa tugas di atas :d Tetapi jangan khawatir, karena ada rumusan sederhana untuk menyelesaikan semua tugas di atas tanpa bantuan aplikasi IP address calculator sekalipun. Silakan simak tabel rumusannya di bawah ini.
Formulasi
Konsep dasar IP address versi 4 adalah kumpulan angka biner yang terdiri dari 4 bagian [aaa.bbb.ccc.ddd], dimana masing-masing bagian memilki nilai total 8. Dengan kata lain total dari keseluruhan bagian adalah 32 dan dalam mask bits dituliskan /32. Nah, sudah mulai agak cerah kan sekarang. Simak rumusannya di bawah ini untuk memudahkan lagi pemahamannya.
255 | . | 255 | . | 255 | . | X | ||
11111111 | 11111111 | 11111111 | Y | |||||
8 | + | 8 | + | 8 | + | Z | = | /32 |
Ngerumus
Menggunakan rumusan di atas, mari kita mulai pengembaraan kita untuk menyelesaikan semua pertanyaan di atas dengan cara mencari nilai variabel X, Y dan Z.
Mencari Z
Karena kita diberikan /26, maka nilai cara mengetahui variabel Z adalah sebagai berikut.
Z | = | 26 | – | (nilai bit pertama + nilai bit kedua + nilai bit ketiga) |
= | 26 | – | (8+8+8) | |
= | 26 | – | 24 | |
= | 2 |
Dengan begitu, kondisi tabel kita saat ini adalah :
255 | . | 255 | . | 255 | . | X | ||
11111111 | 11111111 | 11111111 | Y | |||||
8 | + | 8 | + | 8 | + | 2 | = | /26 |
Mencari Y
Langkah ini menjadi mudah karena kita telah mendapatkan nilai Z di langkah sebelumnya, yaitu 2. Nilai 2 ini mewakili jumlah angka 1 dalam format biner yang harus digunakan pada bagian terakhir. Kita cukup menuliskan angka 1 dari kiri sebanyak 2, lalu 6 angka berikutnya adalah 0. Karena tiap bagian memiliki nilai total 8 yang diwakili oleh angka 11111111 dan Z bernilai 2, maka Y adalah 11000000. Dengan begitu, kondisi tabel kita saat ini adalah :
255 | . | 255 | . | 255 | . | X | ||
11111111 | 11111111 | 11111111 | 11000000 | |||||
8 | + | 8 | + | 8 | + | 2 | = | /26 |
Mencari X
Ada dua buah tahapan untuk mendapatkan nilai variabel X dan rumusannya adalah sebagai berikut.
X | = | 256 | – | (2 ^ jumlah angka nol di variabel Y) |
= | 256 | – | (2 ^ 6) | |
= | 256 | – | (2x2x2x2x2x2) | |
= | 256 | – | 64 | |
= | 192 |
Dengan begitu, kondisi tabel kita saat ini adalah :
255 | . | 255 | . | 255 | . | 192 | ||
11111111 | 11111111 | 11111111 | 11000000 | |||||
8 | + | 8 | + | 8 | + | 2 | = | /26 |
Menuai Hasil
Berbekalkan nilai variabel X, Y dan Z yang telah didapatkan, maka semua daftar pertanyaan di atas sudah bisa kita ketahui jawabannya.
- Mengetahui subnet mask dalam format biner, yaitu 11111111.11111111.11111111.11000000.
- Mengetahui subnet mask yang harus digunakan, yaitu 255.255.255.192.
- Mengetahui jumlah host yang dapat digunakan dengan rumusan di bawah ini.
Jumlah host | = | 254 | – | Nilai variabel X |
= | 254 | – | 192 | |
= | 62 |
- Mengetahui range IP address Range IP address = 180 . 235 . 148 . (0 + 1) = 180 . 235 . 148 . 1 Sampai dengan = 180 . 235 . 148 . (0 + 62) 180 . 235 . 148 . 62 yang dapat digunakan dengan rumusan di bawah ini.
- Mengetahui network address yang harus digunakan, yaitu 180.235.148.0.
- Mengetahui gateway address yang harus digunakan, yaitu 180.235.148.62.
- Mengetahui broadcast address yang harus digunakan dengan rumusan bagian akhir dari gateway address + 1, yaitu 180.235.148.63.
- Mengetahui usable IP address yang dapat digunakan untuk komputer klien dengan rumusan bagian akhir network address + 1 sampai dengan bagian akhir gateway address – 1, yaitu 180.235.148.1 sampai dengan 180.235.148.61. ###
Bit Mask
Setelah memahami kalkulasi subnet mask di atas, kini tiba waktunya untuk kalkulasi manual berdasarkan bits mask. Untuk memudahkan dalam pemahanannya, kembali saya buatkan contoh keseharian terkait kasus bits mask seperti di bawah ini. Anda diberikan alokasi IP address 180.235.148.0 dengan subnet mask 255.255.255.240. Lalu Anda ditugaskan untuk beberapa hal di bawah ini :
Mengetahui subnet mask dalam format biner.
Mengetahui subnet mask dalam format bits mask.
Serupa dengan metode kalkulasi sebelumnya, perhitungan bits mask juga menggunakan format biner, hanya saja ada sedikit perbedaan. Mari kita selesaikan.
Mengetahui Subnet Mask dalam Format Biner
Untuk mendapatkan format biner dari subnet mask 255.255.255.240 maka cukup membagi habis bagian terakhir, yaitu 240. Karena dalam format biner, maka pembaginya adalah 2. Dengan begitu subnet mask dalam format binernya adalah 11110000.
Mengetahui Bits Mask
Menghitung bits mask juga tidak kalah mudahnya, karena cukup melakukan opsi pengurangan sederhana dengan rumusan di bawah ini. Dengan begitu kita dapatkan bits mask [CIDR] dari subnet mask 255.255.255.240 adalah 180.235.148.0/28.
Outro
Selama ini mungkin Anda berpikiran kalkulasi subnet mask dan bits mask sangat sulit dan menimbulkan ketergantungan terhadap aplikasi tertentu. Nah, setelah mempelajari dan memahami kedua bahasan di atas, kini Anda sudah dapat menghitung subnet mask dan bits mask [CIDR] secara manual meskipun tidak memiliki aplikasi IP Address calculator atau sejenisnya. Selamat mencoba.